Jumat, 07 April 2017

Sejarah Desa Adat Petang

Sejarah Desa adat Petang memiliki kesamaan dengan berdirinya Desa Petang, yaitu diperkirakan pada abad ke-XIV dimana dikisahkan perjalanan I Gusti Ngurah Rai yang berasal dari Puri Carangsari, yang atas seizin kakaknya,  mengadakan ekspedisi di wilayah pegunungan Carangsari yang konon saat itu masih hutan belantara. Adapun tujuan beliau ke wilayah pegunungan utara tersebut adalah untuk membangun suatu pertahanan dan juga untuk membuka daerah-daerah yang  akan dijadikan daerah pertanian guna menunjang kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat.

Selanjutnya beliau di suatu tempat, bersama rombongan beristirahat dan tempat tersebut sampai sekarang dikenal masyarakat sekitar dengan nama Desa Sandakan. Setelah melepas lelah beliau melanjutkan perjalanan dan disuatu tempat merasakan adanya kenyamanan yang luar biasa serta diprediksi cukup aman dan baik, maka disanalah beliau mendirikan sebuah puri yang diberi nama “Kerta” yang saat ini berkembang menjadi Desa Adat Kerta. Setelah mendirikan Puri di Kerta, I Gusti Ngurah Rai pun kembali ke puri Carangsari dengan tujuan melapor kehadapan kakaknya bahwa sudah menemukan tempat tinggal yang dirasa cukup nyaman dan aman serta sudah didirikan tempat tinggal berupa puri sederhana yaitu di Kerta. Dari laporan tersebut dijawab oleh kakak beliau dengan sebuah pertanyaan “Apakah sudah tepat dan cocok adik untuk tinggal ditempat tersebut?” menanggapi pertanyaan tersebut, I Gusti Ngurah Rai merasa ragu dan pada akhirnya beliau memohon ijin kembali untuk mengulangi dengan cara mendeteksi ulang melalui kemampuan batin atau dengan kata lain Ngepit” dengan kewiadnyanan.
 
Singkat cerita dari kemampuan beliau ngepit tersebut, beliau menemukan sinar suci di sebuah hutan yang  kemudian diberi nama “Tegal Gunung”. Di Tegal Gunung saat ini berdiri pura besar yang bernama Pura Puncak Manik. Di sanalah beliau kembali bermeditasi sehingga mendapatkan petunjuk bahwa di seputaran tempat itulah tempat untuk mendirikan atau membangun sebuah puri, dan tempat itu diberi nama “Petang” atas dasar kata “ngepit” dan selanjutnya untuk kepentingan keamanan dan lain-lain, sebagaimana sebutan di atas maka munculah banjar yang disebut satu wilayah Desa Petang seperti: banjar Sandakan, banjar Sulangai, banjar Batulantang, banjar Angantiga, banjar Munduk Damping, banjar Lipah, banjar Kerta, banjar Petang, banjar Sekarmukti, banjar Pundung, banjar Kasianan, dan banjar Pangsan.

Untuk memberikan pelayanan yang lebih efektif dan efisien kepada masyarakat, dengan memperhatikan wilayah yang sangat luas, maka pada tahun 1997, diadakan pemekaran dimana Desa Petang dimekarkan menjadi 3 (tiga) Desa Dinas yaitu:
o    Desa Sulangai dengan mewilayahi 6 (enam) Banjar Dinas.
o    Desa Pangsan dengan mewilayahi 4 (empat) Banjar Dinas
o    Desa Petang dengan mewilayahi 7 (tujuh) Banjar Dinas yaitu Banjar Dinas Petang Dalem, Banjar Dinas Petang,  Banjar Dinas Petang Suci, Banjar Dinas Kerta, Banjar Dinas Lipah, Banjar Dinas Munduk damping dan Banjar Dinas Angantiga. Dari ketiga banjar dinas Petang Dalem, Petang dan Petang suci menjadilah desa adat yang dikenal dengan nama Desa Adat Petang.

Adapun yang pernah memimpin Desa Petang dari masa ke masa sampai saat ini adalah:
1)        I Gusti Ngurah Rai
2)        I Gusti Ngurah Alit pada jaman Bali
3)        I Gusti Ngurah Raka pada jaman Hindia- Belanda
4)        I Gusti Ngurah Puger pada jaman Belanda sampai tahun 1962
5)        I Gusti Ngurah Japa yang menjabat dari tahun 1962 - 1976
6)        I Gusti Made Wana yang menjabat dari tahun 1976 – 1978
7)        I Gusti Ngurah Sandiartha yang menjabat dari tahun 1978-1991 (pada tahun-tahun inilah  demokrasi mulai berkembang, masyarakat memilih langsung pemimpinnya).
8)         I Gusti Made Wana dari tahun 1991-1993
9)        I Gusti Ngurah Suriajaya yang menjabat dari tahun 1993-2009
10)    I Wayan Suryantara, SH. mulai memimpin Desa Petang bulan Oktober tahun 2009.

Demikian sejarah singkat Desa Adat Petang dengan memperhatikan  sumber-sumber cerita dari tokoh-tokoh masyarakat dan utamanya yang didapat dari sumber yang dapat dipercaya yaitu penglingsir “Puri Petang” (Sumber: Profil Desa Petang).


Peta Desa Petang

  Berikut peta yang menyajikan batas-batas adiministrasi desa yang telah ditetapkan atau disepakati oleh  desa yang berbatasan, atau telah ditegaskan atau telah diverifikasi.



Sumber : http://www.desapetang.badungkab.go.id/

1 komentar:

  1. Saya sangat berterimakasih bisa memperoleh informasi sejarah singkat Desa Petang. Terimakasih juga kepada anda-2 yang telah menyusun dan mempublikasikannya lewat media elektronik seperti ini sehingga bisa dibaca oleh kalangan luas yang berminat.

    BalasHapus